Pekerja Keras, Beda dengan Workaholic?




Sulit sih dibedakan istilah antara Pekerja Keras dengan Workaholic. Mungkin karena keduanya sama-sama berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Tapi, kamu tahu nggak sih? Ternyata keduanya memiliki perbedaan dalam menyikapi beban kerja yang menjadi tanggung jawabnya. 

Pekerja keras itu bisa merealisasikan work-life balance. Mereka tahu kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat. Jadi, bisa dibilang pekerja keras itu masih bisa menggunakan waktu liburnya untuk bersantai, keluar sesaat dari kesibukan kerjanya. 

Workaholic?

Yang disebut dengan workaholic, mereka yang saat liburan pun masih berkutat dengan pekerjaannya. 

Demikian juga ketika bekerja. Para Pekerja Keras akan fokus dan sering tidak mau diganggu agar pekerjaannya cepat selesai. Sedangkan workaholic memang serius, tetapi sering tidak sadar bahwa mereka terbawa oleh suasana kantor atau rekan kerja yang suka ngobrol dan membuat kerjaannya jadi terhambat. 

Pekerja keras akan berusaha memperbaiki diri jika target belum tercapai. Mereka akan terus belajar untuk mencapai targetnya. Berbeda dengan workaholic. Mereka memang ambisius pada pekerjaannya. Tetapi akan akan lebih cepat stres jika targetnya tidak tercapai. 

Yang terakhir, jika dilihat dari waktu kerja, Pekerja Keras lebih efektif hingga kualitas kerja yang dihasilkan menjadi lebih baik. 

Tapi bukan berarti kualitas kerja dari seorang workaholic tidak bagus ya. Kualitas kerja si workaholic tidak kalah dengan si Pekerja Keras, walaupun tidak efektif. 

Jadi, kamu termasuk Pekerja Keras atau Workaholic?

No comments