[Info] 5 Hal Yang Harus Dilakukan Saat Isoman di Rumah
Juni-Juli menjadi bulan-bulan yang sangat mengkhawatirkan. Buat gue seenggaknya.
Gimana nggak?
Buka WA, Facebook, IG bisa dibilang banyak banget berita duka berseliweran. Berita duka buat gue ga cuma yang meninggal ya. Tapi berita si ini positif, si itu positif, si ini sakit.. si itu sakit.. itu termasuk berita duka. Apalagi berita yang meninggal... sedih bangetttt
Inner circle mulai banyak yang memberi kabar bahwa mereka positif terpapar virus Covid-19. Duuuh, pengen rasanya bantu mereka gimana caranya supaya bisa cepet sembuh. Tapi ga bisa berbuat banyak selain berdoa dan kirim-kirim makanan.
Dari mereka yang terpapar virus jahat ini, gue banyak belajar.. dan akhirnya menemukan bahwa mereka yang terpapar virus namun tanpa gejala atau hanya mengalami gejala ringan.. sangat dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Hal ini harus dilakukan mengingat rumah sakit rujukan Covid pun sudah penuh dan nakes pun kewalahan merawat para pasiennya.
Rasanya pemandangan yang wajar saat ini, melihat atau mendengar mobil ambulance atau sirene yang bolak-balik lewat di dekat rumah. Jangan percaya kalo ada yang bilang ambulance itu kosong dan diperintahkan untuk mondar-mandir untuk nakut-nakutin masyarakat.
Pernah tau ga ada 1 pasien yang harus mondar-mandir karena ditolak di 8 RS yang didatanginya karena penuh?
Pernah tau ga kalo RS dan para nakes udah sibuk banget, sampai bed, ruangan bahkan peralatan medis pun kurang saking banyaknya pasien yang masuk?
Makanya, bagi mereka yang terpapar virus Covid-19 dan tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala ringan, dihimbau untuk melakukan isoman.
Tapi apa sih yang harus dilakukan ketika melakukan isoman?
Yang pasti hal pertama yang harus dilakukan adalah lapor dulu ke ketua RT atau RW. Dari mereka nanti akan melaporkan kasus per kasus warganya ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19, puskesmas dan pihak-pihak terkait yang berwenang.
Selain itu, sebaiknya para pasien isoman ini memberitahu kerabat, teman dan keluarga yang pernah kontak erat dengan mereka dalam kurun waktu 1 minggu terakhir.
Terutama untuk anggota keluarga yang berada satu rumah dengan pasien. Mereka juga sebaiknya melakukan tes swab antigen atau PCR untuk lebih yakin.
Setelah semua itu dilakukan, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi pasien sendiri ketika melakukan ISOMAN
- Upayakan berada di satu ruangan atau kamar yang benar-benar terpisah dari anggota keluarga lainnya (serumah) yang negatif Covid-19.
- Tidak berbagi alat makan. Sebaiknya pasien memiliki alat makan sendiri yang digunakan selama melakukan Isoman.
- Menggunakan kamar mandi yang terpisah.
- Siapkan alat-alat kesehatan, seperti temometer, oxymeter dan jika perlu tensimeter. Lakukan pengukuran menggunakan alat-alat ini secara periodik. Jika terjadi suhu tubuh berada di atas 38 derajat Celcius atau saturasi oksigen berada di bawah angka 93, langsung berikan info atau melapor pada petugas pemantau (biasanya dari Puskesmas terdekat). Bisa juga lapor kepada RT atau keluarga terdekat yang bisa meneruskan info ini untuk adanya tindakan medis lebih lanjut.
- Terus patuhi protokol kesehatan di dalam rumah. Seperti mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker serta menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter.
Post a Comment