[Novel] GCCEO - 04 - Malaikat Penyelamat

Plaza Senayan

"Prit, Hans baru ngabarin nih. Kecelakaan dalam perjalanan ke sini. Gimana dong, kita nggak ada cadangan fotografer nih?" lapor Lola di belakang panggung peluncuran produk minuman segar yang 2 jam lagi akan dimulai.

Sebagai firma Public Relation, tentu foto-foto diperlukan untuk bahan penunjang hasil liputan yang dibagikan kepada teman-teman media.

Hans, fotografer freelance langganan Blast Image, firma PR milik Prita, ternyata mengalami kecelakaan motor dalam perjalanannya menuju venue.

"Sebentar, gue cari fotografer lain deh yang jadwalnya kosong. Ada rekomen nggak dari Hans? Temennya atau siapa gitu?" balas Prita.

"Aduh, kayaknya gue agak susah nih kalo mesti nelpon Hans lagi. Orangnya lagi di UGD, kakinya patah. Coba sebentar gue tanya ke kantor dulu ya, cari di data freelance," sahut Lola.

Lagi sibuk chat dengan orang admin di kantor, Lola disapa Rio yang kebetulan lagi ada janji ketemu rekan kerjanya di PS.

Photo: Pinterest


"Lola, hai... lagi ada event apa?" Rio menepuk pundak Lola.

"Oh hai, Rio. Apa kabar? Lagi launching Fresh Drink nih." sahut Lola, masih dengan wajah sedikit tegang, menunggu kabar dari Siska, admin kantor.

"Ooo.. belum mulai ya?" tanya Rio kemudian.

"Nanti jam 14.00 acaranya. Loe sendirian? Jalan-jalan siang atau mau meeting di sini?" tanya Lola canggung.

"Kebetulan mau ketemu klien, bicarain konsep foto untuk pernikahannya," jawab Rio.

"Lho... elo fotografer?" Kebeneran nih, gue lagi butuh. Serbu Lola semangat seperti mendapatkan angin segar di panasnya padang pasir.

"Ho'oh. Gue punya production house buat foto dan video gitu," sahut Rio.

Nah, kan. Bener aja. Mata Lola langsung berbinar-binar. Sementara Rio yang melihat perubahan mimik wajah Lola, jadi bingung.

"Kenapa gitu?" tanyanya heran.

"Loe mau bantuin gue nggak? Fotografer yang kita hire untuk event ini baru aja ngabarin kalo dia sekarang lagi di UGD karena kecelakaan dalam perjalanan. Gue lagi nyari penggantinya nih. Tapi belum ada kabar lagi dari admin kantor. Sementara waktunya udah mepet banget," terang Lola dengan nada sedikit membujuk Rio.

"Hmmm.. Jam 2 ya. Gue meeting dulu sebentar deh, mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu 1 jam. Jadi bisa langsung ke sini. Gue meeting di atas kok, sambil nunggu asisten gue bawain kamera dan peralatan dari kantor," jawab Rio.

"Duuuuhh, makasih banget ya, Rio. Loe penyelamat gue hari ini deh!" sambut Lola ceria.

Prita melihat Lola berbincang dengan Rio pun langsung menghampiri.

"Rio?" sapa Prita.

"Hai, Prit.. ketemu lagi kita nih. Loe sekantor sama Lola?" tanya Rio.

"Bos gueeeee, Yoooo," sahut Lola sambil cengengesan.

"Oalaaaah... hahaha," Rio yang baru tau kalau ternyata geng Coldplay yang kemarin itu teman sekantor.

"Prit, gue udah dapet pengganti Hans nih," lapor Lola.

"Oh ya... aman dong mestinya. Siapa?" tanya Prita.

"Tuh, cowok di depan loe," sahut gadis kriwil itu sambil monyongin bibirnya ke arah Rio.

"Rio? Loe fotografer, Yo?" tanya Prita, lagi.

"Iya, Bu Prita. Saya Christopher Mario, Christo Motret," jawab Rio seraya mengeluarkan kartu nama dari kantongnya dan mengulurkan pada Prita dan Lola.

"Waaah, kita bisa ngobrol-ngobrol lagi setelah ini ya. Tapi beneran bisa bantuin kita dulu untuk yang ini?" ucap Prita yang kurang yakin dengan update berita dari Lola tadi.

"OK siap, Bu. Tapi gue meeting dulu di atas ya. Sebentar paling lah, 1 jam-an," jawab Rio sambil cengar-cengir.

"Wah, terima kasih banget ya, Yo," sahut Prita sambil menepuk pundak cowok ganteng yang lanjut menuju eskalator.

"Lol, kayaknya Rio jodoh loe deh. Bisa dateng tiba-tiba kayak malaikat gitu menyelamatkan kerjaan loe hari ini," goda Prita.

"Ih, apaan sih loe, Prit??" ujar Lola malu-malu. Padahal dari kemarin dua orang ini udah sering banget WA-an nanya kabar, ngasih perhatian kecil. Cuma belum sempet janjian ketemuan aja karena Lola masih sibuk persiapan untuk event hari ini.



Tring!
Chat group "Genk Gong"

Prita:
Temen loe lagi seneng banget tuh. Ketemu malaikat penyelamatnya.

Theo:
Siapa? Lola?
Ketemu siapa?
di PS? Kan loe lagi pada event Fresh Drink di sana kan?

Theo langsung memberondong detail laporan Prita di grup.

Lola:
Rame deeeeh...
Prit.. bener-bener deh loe!

Nadine:
Eh, gimana fotografer udah dapet belom?
Siska lagi pusing tuh telpon sana-sini. Pada udah punya janji semua.

Lola:
Waduh, sorry bilangin ke Siska.
Gue udah dapet gantinya nih.

Lola langsung telpon Siska untuk ngabarin sudah ada Rio yang gantiin motret di acara siang ini.

Prita:
Nah, itu fotografernya.
Rio itu ternyata si Christo Motret... loe taaaauuu??!!!

Theo:
Jreeeeeng....!!!
Seriuuus?
Gue ke sana ah, pengen liat mukanya si Lola.
Dapet WA dari Rio aja udah mesem-mesem terus dari kemaren tuh gue liatin. Apalagi ketemuan, jumpalitan nggak??
Jangan-jangan loe janjian, @LolaKriwil ?

***

Jam 14.00 Rio menepati janjinya untuk datang dan motret di acara peluncuran Fresh Drink.

Dengan jaket denim gombrong, kaos oblong putih, jogger hitam dan Nike Air Force 1, bikin penampilan semi casual Rio tidak lepas dari pandangan Lola.

"Fokus kerja dulu... jangan fokus ke fotografernya aja," goda Prita menjawil dagu Lola.

"Siap, Bos," sahut Lola gelagepan ketawan bosnya lagi ngeliatin cowok ganteng gebetannya.

Jam 5-an Theo dan Nadine nyusul ke venue acara. Mereka penasaran Lola yang pasti salting banget tuh kerja bareng Rio.

Bener aja, Lola keliatan banget saltingnya. Nanganin wartawan sambil lirak lirik ke arah Rio.

Theo ngumpet-ngumpet trus bisikin, "Nggak usah diliatin melulu pangeran tampannya. Nggak bakalan kabur. Lagi serius motret tuh."

Lola yang kaget langsung balik badan dan noyor jidat Theo. Padahal Theo lebih tinggi, tapi setengah loncat, tangan Lola bisa nyampe di jidat Theo.

Selesai acara, semua kru kumpul di satu titik untuk brief singkat sebelum beranjak dari acara.

Photo: Pinterest Cholchun

Theo dan Nadine yang sore itu tidak bertugas, ikut membantu merapihkan berkas yang ada di meja registrasi wartawan.

Rio pun ikut menghampiri kru Blast Image.

"Makan malam yuk, gue yang traktir," ajak Prita.

"Wah, geng loe lengkap, Prit," sahut Rio melirik ke arah Theo dan Nadine.

"Gue ajak Andra dan Devan boleh dong?" tanya Rio.

"Ajak laaah, biar seru!" sahut Theo semangat.

Rio pun langsung telpon Andra dan Devan. Kebetulan sore itu Devan lagi ada di Senayan City, survey barang untuk keperluan project desain apartemen yang lagi dikerjain.

"Andra nyusul nanti setelah urusan kantornya beres," ucap Rio.

"Kita ke Katsutoku aja gimana? Lagi pengen yang Jepang-jepangan nih," usul Prita.

"Yuk lah, gue kabarin yang lain juga ya," sahut Rio. Mereka pun langsung menuju Katsutoku di basement Plaza Senayan.

No comments