[Movie] Dua Garis Biru

"Una, boleh ga aku nonton film Dua Garis Biru?"


Source: Google


Hah..
Tumben nih ada pertanyaan seperti ini dari Naya dan Lalo.
Biasanya kalo mereka mau nonton... lebih ke statement
"aku mau nonton film [judul] ya, Na..."

Tapi ini yang keluar dari mulut mereka adalah pertanyaan.

Kenapa?, gue tanya..
"Karena filmnya ini tentang anak SMA yang hamil... boleh ga?"

Ooowww..
Mereka masuk ke dalam keraguan bahwa hamil atau perbuatan menuju hamil adalah sesuatu yang taboo untuk dibicarakan.
Dan mulai berpikir bahwa gue akan melarang mereka untuk tau lebih lanjut soal itu..

Kamu salaaaah, bunnss....

Karena penjelasan itu, gue jadi cari tau lebih banyak soal si film ini.
Mulai googling apa sik ceritanya... siapa yang bikin, siapa yang main.. sampe nyari trailer nya biar kira-kira ngerti apa gambaran film nya.

Selesai googling...
Gue semakin mantap untuk mengajak mereka nonton.

Menjerumuskan anak-anak?
NGGAK!
Karena gue justru pengen ajarin mereka tentang apa yang harus mereka tau soal hal ini.
Udah bagus dari mereka tanya apakah mereka boleh nonton ini.. berarti mereka cukup terbuka akan hal-hal taboo, seperti soal SEX.

Dan gue ga akan menutup aliran informasi soal itu supaya mereka tau lebih jelas. 
Kan kalo kita orang tuanya yang jelasin, kita juga lebih yakin mereka akan tau yang benernya... dan ga nanya lagi ke orang lain (yang belum tentu memberikan informasi yang benar)

Gue tau kok..
Mungkin tidak semua orang tua akan langsung berpikir untuk mengajak ABG mereka nonton film ini.
Banyak dari mereka yang ragu, "apakah film ini cukup pantas ditonton oleh ABG mereka?"

Gue ga mau maksain juga akan hal itu..
karena itu pilihan dari orang tuanya juga.. tentang apa yang mau mereka terapkan ke kehidupan anak-anaknya.

Tapi kalo gue pribadi, 
Menonton film ini seperti memberikan sex education dengan cara atau media yang menyenangkan.

ada juga yang nanya...karena ini film tentang anak SMA hamil di luar nikah...
"Apakah di film ini ada adegan ranjang atau syur lainnya?"
"Akan seperti akhirnya? is it happy ending yang artinya hamil di luar nikah adalah hal yang lumrah terjadi? atau apakah akhirnya akan tergambarkan bencana?"

Tentang how the movie ended sebenernya juga jadi pertanyaan buat gue...
Gue pengen tau, akan seperti apa pilihan yang diambil nantinya.

Itulah kenapa..
sebaiknya kita orang tua mendampingi ABG-ABG kita nonton...
Supaya bisa menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud di film ini.

Filmya sendiri..
Gue PUAS nontonnya!

Kenapa?
Karena penggambaran film ini bagus banget... 
Dapet ga cuma dari dialog, tapi mimik dan gesture nya menggambarkan banget kekalutan pikiran dari adanya kejadian yang mencoreng nama keluarga ini.

Toh,
Ga semua masalah harus disikapi dengan berteriak-teriak meluapkan emosi..
Atau tindakan anarkis.. tindakan nekat.. tindakan ga masuk akal sebagai solusi...

Cast nya..
Cucok!
Aktingnya pas!
Ga lebay.. ga kurang... pas aja.. sesuai..

Si dua pemeran utama, Dara dan Bima..
Bener-bener menggambarkan dunia remaja.. yang emang masih peralihan antara anak-anak dan beranjak dewasa.

Di alur cerita, 
ada beberapa kejadian spontan, dialog dan keputusan-keputusan yang diambil oleh sepasang kekasih ini ya khasnya anak-anak.. yang belom ngerti risiko dari kejadian ini.. belom tau apa yang akan terjadi di depan karena kejadian ini..
Sampe sempet gue bilang, "yaaaa.. emang gitu sik pikiran anak-anak...masih cengagas cengenges.. padahal buat orang tua dengan anak berkasus gitu... dunia rasa 1/2 kiamat yaaaa"

Aktingnya Cut Mini dan Lulu Tobing juga keren!
Paling nohok banget sama bahasa tubuhnya Lulu Tobing ketika nungguin Dara dioperasi..
Duuuhh...
Ga pake dialog tapi bisa bikin mata gue basah!

Banyak banget scene sederhana yang sarat akan informasi dari akibat kasus ini..
Tapi, karena digambarkan melalui visual dan kode-kode.. kadang kita harus jelasin lebih lanjut ke ABG.. 
Gambar itu menjelaskan soal apa...
atau scene itu menjelaskan soal apa...

Trus kalo ada pertanyaan, "apakah di film ini ada adegan syur atau ranjangnya..?"
jawabannya.. GA ADA!

Ga ada adegan vulgar tapi semua terceritakan dengan baik.
Ga ada adegan kasar..
Ga ada intonasi keras.. seperti sinetron..

kekalutan dalam film ini bisa tertangkap dengan bahasa tubuh dan mimik yang bagus.
Juga dengan cerita yang tidak mengangkat kekerasan...
Option dari solusi masalah... adalah mungkin option yang akan kita pilih juga..
penyelesaian dari masalah.. juga cukup bijak.. 
bahwa pasti ada yang dikorban.. ada yang didahulukan..
ada yang harus mengalah.. semua ada..

Ga ada happy ending.. tapi akhir film ini membuat kita berpikir.. 
"Apakah hal seperti ini pantas atau tidak... apakah ini pilihan hidup yang kita pilih.. apakah kejadian ini jadi pelajaran atau tidak.."

Pilihannya tetap ada di tangan kamu..
setelah dijabarkan juga segala konsekuensi yang menunggu di masa depan..
smart enough...

jadi kenapa judulnya "Dua Garis Biru"
... coba perhatikan omongan Bima waktu ke dokter kandungan deh!
*hahahahahaha

No comments