[Bunnies] Kunjungan Haru Gagah ke Rumah Harapan Indonesia

Pengalaman baru buat Gagah...
Bertemu langsung dengan penderita kanker.




Kalau sebelumnya, 
Penderita kanker hanya ia dengar dari cerita-cerita atau film...
Kali ini Gagah dapet kesempatan nih buat mengunjungi Rumah Harapan Indonesia di Tebet Timur, Jakarta Selatan.

Bukan tanpa tujuan..
kunjungan ke rumah singgah ini emang udah dijadwalin oleh sekolah Gagah untuk menyerahkan hasil charity anak-anak selama satu semester kemarin.



Sehari sebelumnya, di sekolah diputar film Wonder.
Inget kaaan..
Film yang ceritanya tentang anak laki-laki yang memiliki bentuk wajah aneh karena penyakit langka yang ia derita.

Gagah cerita, 
waktu nonton lagi film itu di sekolah, dia sempet meneteskan air mata.

Haru...
Gagah seperti ikut merasakan apa yang dialami oleh anak laki-laki itu.

Film itu emang sengaja diputar sebagai intro kunjungan mereka ke Rumah Harapan Indonesia.

Dari awal keberangkatan... gue udah wanti-wanti juga soal gimana memperlakukan mereka dari hati.
Ga pengen aja Gagah keceplosan karena melihat fisik mereka yang mungkin terlihat tidak biasa bagi mereka.


Gue udah jelasin perkara kanker ke Gagah.. lengkap dengan proses pengobatan yang bisa membuat para penderitanya harus kehilangan rambut.. mungkin berkulit gosong, dan lain sebagainya.

Ternyata...
Menginjakkan kaki di Rumah Harapan Indonesia sudah menimbulkan empati bagi Gagah.
Matanya terlihat berkaca-kaca.

Tapi begitu bertemu dengan teman-teman yang ada di sana, Gagah dan teman-teman sekelasnya langsung berbaur, ngobrol, becanda dan main sederhana.

Banyak sekali yang Gagah amati hari itu.
Di perjalanan pulang, dia sibuk cerita satu persatu teman yang ia temui.

Satu yang menarik perhatiannya...
ada pengidap kanker yang ternyata seumuran dengannya, 12 tahun.



"Masyaallah, Gaaaahh... kamu liat dia kan? Alhamdulilaaaah kamu dikasih sehat, bisa bebas sekolah, bebas main tanpa hambatan apapun... bisa belajar sesuai dengan umur," ga terasa gue jadi ngomong gitu dengan sedikit air mata menetes dan tenggorokan yang tercekat menahan tangis.

yes...
gue emang cengeng kalo urusan beginian.
Ga usah kunjungan ke rumah singgah model begini...
ke rumah yatim piatu aja gue udah bolak balik nangis.. mikirin "ini anak-anak yang nyuci baju nya siapa? kalo mau jajan mereka minta uangnya ke siapa?"

Lebih kebayang sama anak-anak di rumah yang semuanya serba disediain dan ada..
Kita sebagai orang tua menyediakan apapun buat mereka bisa hidup nyaman.



Kita begitu beruntung, Gah...
Alhamdulillah Gagah juga merasa begitu..

Semoga kunjungan kali ini juga bisa menumbuhkan empati dan mengajarkan Gagah untuk selalu merasa bersyukur atas apa yang ia miliki.
Amin

No comments