[Catatan Perjalanan] Oslo, Norway (part I)
Yaiiiyy,
My first trip to Europe!
Undangan Norwegian Seafood Council membawaku menginjakkan kaki di benua Eropa.
Mungkin dulu cuma ngebayangin, gimana perjalanan berjam-jam di pesawat, sementara 2 jam aja udah bisa bikin kaki pegel.
Rombongan media sore itu terdiri dari gue sendiri, Mas Hanik (Majalah Kartini), Mas Pandaya (Jakarta Post), Rully & Rendro (Trans7) dan Wulan (Edelman) bertolak dengan KLM.
Dua kali stop, di KL dan Amsterdam akhirnya sampai di Oslo.
Begitu sampai Gardermoen, Oslo (OSL), hal yang pertama dilakukan sebelum keluar dari bandara adalah ke Money Changer.
Mata uang Norwegia, Krone Norway, susah banget di Jakarta. Jadi kita sepakat mending bawa US$ atau Euro dan ditukar di Norway setelah sampai.
Karena waktu itu belum akrab jadi proses penukaran uang dilakukan sendiri. Baru ngeh setelah saya sama Kenny Santana (si founder @KartuPos yang kondaaang itu) baca kwitansi dan ada uang jasa 50krone..OH MY GOD! Sayang banget yaa..mending buat beli cokelat aja dapet 1 batang..hahahahaha *merki
Lanjutlah, menyusuri pintu keluar dan begitu sampe di depan pintu keluar..sontak semua nganga. hihihi..udaranya dingin banget (10 derajat) yang buat orang Indonesaah sejati kayak kita, ga santai banget.
Mulut keluar asep dan pipi langsung beku (jadi inget film Frozen, hehehe).
Wulan dari Edelman langsung ngurus orderan taksi. Datanglah si Mas taksi yang keceh (karena dia bule) dengan mobil besarnya. Maxi Taxi Oslo.
Rempong dong, masukin tas-tas kita yang segede bagong, duduk manis di kursinya masing-masing dan diperingatkan oleh Mas supir untuk pakai sabuk pengaman (ga perduli duduk di depan atau di belakang).
Begitu taksi nya mulai jalan..mata kita mulai juga jelalatan ngeliat pemandangan sekitar. Satu gedung yang pertama kali kita lihat adalah Radisson Blu Hotel Airport, yang kita tau itu adalah hotel tempat kita nginep. WHAAAATT??!!!
Hahahahaha...
Emang siy si Radisson Blu Hotel itu ada dua di Oslo. Satu di Airport, satu lagi di tengah kota, dekat gedung perangkat pemerintahan.
Awalnya memang kita akan diinapkan di Radisson Blu yang di tengah kota. Tapi karena hotelnya lagi didemo, jadi kita dipindahinapkan di Radisson Blu Airport. Yang berarti di hotel yang pertama kali kita lihat keluar airport itulah tempat kita nginep. Hahahahaha.
Si Mas Taksinya bilang, "You absolutely pay this taxi for NOTHING" dan nothing nya itu adalah 100-an krone yang kalo rupiah dikali 2000 aja yaaa. Pfuuiccchh..
Gondoknya setengah mati karena selain bayar 600ribu rupiah buat nothing, waktu yang kebuang lebih lama masukin dan keluarin koper doang dibanding kita naik taksinya. Karena sebenernya jalan sambil jejingkrakan aja juga nyampe dari airportnya ke hotel tempat kita nginep. BLAAAHH..hahaha..ketawa ngakak segrup pertama di OSLO.
My first trip to Europe!
Undangan Norwegian Seafood Council membawaku menginjakkan kaki di benua Eropa.
Mungkin dulu cuma ngebayangin, gimana perjalanan berjam-jam di pesawat, sementara 2 jam aja udah bisa bikin kaki pegel.
Rombongan media sore itu terdiri dari gue sendiri, Mas Hanik (Majalah Kartini), Mas Pandaya (Jakarta Post), Rully & Rendro (Trans7) dan Wulan (Edelman) bertolak dengan KLM.
Dua kali stop, di KL dan Amsterdam akhirnya sampai di Oslo.
Masih berusaha ceria setelah perjalanan JKT - KL - AMS, semangat! |
Mata uang Norwegia, Krone Norway, susah banget di Jakarta. Jadi kita sepakat mending bawa US$ atau Euro dan ditukar di Norway setelah sampai.
Karena waktu itu belum akrab jadi proses penukaran uang dilakukan sendiri. Baru ngeh setelah saya sama Kenny Santana (si founder @KartuPos yang kondaaang itu) baca kwitansi dan ada uang jasa 50krone..OH MY GOD! Sayang banget yaa..mending buat beli cokelat aja dapet 1 batang..hahahahaha *merki
Lanjutlah, menyusuri pintu keluar dan begitu sampe di depan pintu keluar..sontak semua nganga. hihihi..udaranya dingin banget (10 derajat) yang buat orang Indonesaah sejati kayak kita, ga santai banget.
Mulut keluar asep dan pipi langsung beku (jadi inget film Frozen, hehehe).
Wulan dari Edelman langsung ngurus orderan taksi. Datanglah si Mas taksi yang keceh (karena dia bule) dengan mobil besarnya. Maxi Taxi Oslo.
Rempong dong, masukin tas-tas kita yang segede bagong, duduk manis di kursinya masing-masing dan diperingatkan oleh Mas supir untuk pakai sabuk pengaman (ga perduli duduk di depan atau di belakang).
Begitu taksi nya mulai jalan..mata kita mulai juga jelalatan ngeliat pemandangan sekitar. Satu gedung yang pertama kali kita lihat adalah Radisson Blu Hotel Airport, yang kita tau itu adalah hotel tempat kita nginep. WHAAAATT??!!!
Hahahahaha...
Emang siy si Radisson Blu Hotel itu ada dua di Oslo. Satu di Airport, satu lagi di tengah kota, dekat gedung perangkat pemerintahan.
Awalnya memang kita akan diinapkan di Radisson Blu yang di tengah kota. Tapi karena hotelnya lagi didemo, jadi kita dipindahinapkan di Radisson Blu Airport. Yang berarti di hotel yang pertama kali kita lihat keluar airport itulah tempat kita nginep. Hahahahaha.
Sibuk ngeluarin koper sambil nahan perut yang sakit karena kebanyakan ketawa :p |
Si Mas Taksinya bilang, "You absolutely pay this taxi for NOTHING" dan nothing nya itu adalah 100-an krone yang kalo rupiah dikali 2000 aja yaaa. Pfuuiccchh..
Gondoknya setengah mati karena selain bayar 600ribu rupiah buat nothing, waktu yang kebuang lebih lama masukin dan keluarin koper doang dibanding kita naik taksinya. Karena sebenernya jalan sambil jejingkrakan aja juga nyampe dari airportnya ke hotel tempat kita nginep. BLAAAHH..hahaha..ketawa ngakak segrup pertama di OSLO.
Post a Comment